Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Berawal dari Pengarcis hingga Kepala Pasar, Prinsip Asri Gunakan Pendekatan Persusif

Senin, 25 Maret 2024 | 08:51 WIB Last Updated 2024-03-25T01:51:23Z

 

Asri (Kepala Pasar Pangkajene)

ASANEWS, SIDRAP--Pasar sentral Pangkajene, Kabupaten Sidrap telah lama menjadi pusat dan urat nadi ekonomi daerah yang berjuluk Bumi Nene Mallomo. Pasar yang terletak di Pusat kota Pangkajene tersebut sudah sejak beberapa tahun ini dipimpin sosok yang bisa dikatakan low profile.


Dia adalah Asri, sosok yang sederhana namun bertanggung jawab, tak heran jika kariernya perlahan, namun pasti meningkat. Asri bahkan telah dua kali dipercaya memimpin Pusat Ekonomi kerakyatan di Kabupaten Sidrap, yakni Pasar Empagae di Kecamatan Wattang Sidenreng dan Pasar Sentral Pangkajene di Ibu Kota Kabupaten Sidrap.


Sebelum memimpin Pasar siapa sangka Asri berangkat dari nol, yakni seorang honorer, dia mengawali tugasnya sebagai seorang pemungut karcis sejak tahun 1991. Tanggung jawab itu dia jalani dengan baik, ulet dan penuh tanggung jawab. Kesabarannya mulai membuahkan hasil, sehingga pada 2012, Asri terangkat menjadi Pegawai Negari Sipil (PNS) melalui kebijakan pemerintah yakni pengangkatan Honorer K1.


Selanjutnya Asri naik posisi menjadi staf. Sekira 5 tahun bertugas, pada 2016/2017, Asri dipercaya menjadi kepala pasar di Empagae, sekira 3 tahun bertugas di pasar Empagae pada 2019, Asri kemudian naik kelas dimutasi menjadi kepala pasar sentral Pangkajene.


Capaiannya tentu tak mudah, namun tidak juga sulit, bahagia juga dirasakan. Aris mengaku segala kendala dihadapinya, meskipun kendala tersebut dapat dilalui dengan baik.


"Yang namanya abdi negara, tugas yang diamanahkan harus kita laksanakan," katanya, saat ditemui media ini, Senin 25 Maret 2023.


Dalam bekerja, Asri mengutamakan target dan kebersihan terutama mendukung program pemerintah Kabupaten Sidrap melalui peningkatan target pendapatan dan juga kebersihan, sehingga Pangkajene yang jadi pusat kota Sidrap memperoleh Piala Adipura berturut-turut, yang salah satu titik penilaiannya adalah Pasar Sentral Pangkajene.


"Alhamdulillah, beberapa tahun ini Sidrap memperoleh Piala Adipura berturut-turut," ucapnya.


Khusus pasar sentral Pangkajene, target pendapatan pasar Rp 1,5 Milyar pertahun, Aari mengaku bahwa hal itu tergantung pada para penjual.


"Untuk target 1,5 M ini tergantung penjual, kalau memang penjual ini betul-betul membantu pemerintah Insya Allah tercapai," ucapnya.


Namun diakuinya, kondisi pasar saat ini berbeda dari sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Saat terjadinya pandemi, ada pembatasan kegiatan masyarakat setelah itu muncul jual beli online.


"Beberapa tahun terakhir banyak penjual ada yang gulung tikar, istirahat sementara. Tidak tau sebabnya, tapi yang beredar sekarang itu karena adanya jual beli melalui aplikasi online," ungkapnya.


Umumnya penjual yang berhenti atau gulung tikar adalah penjual pakaian jadi. Namun Asri optimis dan berharap target PAD pasar Pangkajene bisa tercapai seperti pada 2022 yang tercapai 100 persen.


"Tahun 2022 target tercapai 100 persen, kalau 2023 kalau tidak salah 88 persen, turun akibat pandemi Covid-19 dan jual beli online," katanya.


Selain karena lesunya penjualan, kendala lain yang kerap dialami Asri adalah saat penagihan, karena tak jarang Asri kerap menjadi sasaran kemarahan penjual. Meski demikian ia tak menyimpan dendam, dia bahkan menggunakan cara persuasif. Berdasarkan pengalamannya kemarahan pedagang sifatnya hanya sebentar dan dia yakin esoknya akan kembali mengerti dan menyadari dengan tugas dan fungsinya sebagai pengelola pasar.


"Saya melaksanakan tugas, baik mulai dari staf sampai kepala pasar saya selalu dekat dengan para penjual, kapan kita tidak dekat dengan penjual otomatis pembayaran tidak lancar. Itu resikonya," ucapnya lagi.


Sehingga, lanjutnya, apapun yang dikatakan penjual ia hanya mendengarkan. Menurutnya penjual  tidak sama watak atau karakternya.


"Saya sering dimarahi penjual, tapi kalau penjual marah itu saya diam saja, karena besok-besoknya akan sadar, mungkin juga penjual kasihan kesaya," ujarnya.


Asri berharap, ditahun 2024 ini baik para staf dan semua penjual diberi rejeki dan retribusi bisa terbayarkan, sehingga target bisa tercapai kedepan.


"Mudah-mudahan pada 2024 ini, kondisi pasar seperti dulu, sehingga target pasar bisa tercapai lagi 100 persen," tutupnya.


×
Berita Terbaru Update